Cisco dan Mikrotik
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mikrotik dan Cisco adalah dua merek perangkat jaringan yang sering digunakan oleh perusahaan, penyedia layanan internet (ISP), dan pengguna profesional untuk membangun jaringan komputer. Meskipun keduanya menawarkan produk dan layanan yang serupa, terdapat beberapa perbedaan utama terkait fitur, performa, dan harga. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan Mikrotik dan Cisco, serta gambaran harga masing-masing:
1. Asal Usul Perusahaan
- Mikrotik: Berasal dari Latvia, Mikrotik dikenal sebagai penyedia perangkat keras dan perangkat lunak jaringan yang ekonomis. Perangkat mereka dirancang dengan fokus pada penyedia layanan internet kecil dan menengah.
- Cisco: Berbasis di Amerika Serikat, Cisco adalah pemain utama dalam industri jaringan global dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan besar. Cisco dikenal dengan produk high-end-nya yang banyak digunakan di pusat data, perusahaan besar, dan penyedia layanan besar.
2. Perangkat Keras (Hardware)
- Mikrotik: Mikrotik menawarkan berbagai macam perangkat, termasuk router, switch, dan wireless access point yang lebih terjangkau. Perangkat mereka cenderung lebih kecil dan lebih mudah digunakan di lingkungan yang lebih sederhana.
- Cisco: Cisco menyediakan perangkat keras yang sangat andal dengan performa tinggi yang umumnya dirancang untuk lingkungan bisnis berskala besar. Produk mereka mendukung fitur-fitur lanjutan seperti enkripsi kelas enterprise, keamanan yang ketat, dan tingkat ketahanan yang lebih tinggi.
3. Sistem Operasi
- Mikrotik: Menggunakan RouterOS, sistem operasi berbasis Linux yang sangat fleksibel. RouterOS memungkinkan pengaturan jaringan yang kompleks dengan cara yang lebih terjangkau. Mikrotik juga menyediakan antarmuka berbasis GUI yang disebut WinBox untuk memudahkan pengaturan.
- Cisco: Menggunakan IOS (Internetwork Operating System), yang merupakan sistem operasi kuat dengan fitur lengkap untuk mendukung kebutuhan jaringan enterprise. Cisco IOS memerlukan keterampilan teknis yang lebih tinggi, terutama karena lebih banyak berinteraksi melalui Command Line Interface (CLI).
4. Fitur dan Fungsionalitas
- Mikrotik: Mikrotik menyediakan fitur-fitur seperti routing, firewall, NAT, hotspot, VPN, dan QoS, yang biasanya cukup untuk kebanyakan jaringan kecil dan menengah. Namun, Mikrotik cenderung tidak memiliki fitur enterprise seperti Cisco dalam hal keamanan dan skalabilitas.
- Cisco: Cisco memiliki fitur-fitur canggih seperti Cisco Adaptive Security Appliance (ASA) untuk firewall, Cisco AnyConnect VPN, serta solusi untuk routing dan switching yang lebih kompleks dan aman, seperti Cisco Meraki untuk cloud-managed networks.
5. Skalabilitas dan Performa
- Mikrotik: Lebih cocok untuk jaringan kecil hingga menengah. Meski performa router Mikrotik cukup baik untuk skala kecil, di lingkungan yang lebih besar dan membutuhkan throughput tinggi, Mikrotik mungkin tidak sekuat Cisco.
- Cisco: Cisco menawarkan solusi yang sangat scalable dan bisa menangani jaringan skala enterprise dengan ribuan pengguna tanpa degradasi performa.
6. Kemudahan Penggunaan
- Mikrotik: Lebih mudah digunakan bagi pengguna yang kurang berpengalaman. WinBox memberikan antarmuka grafis yang memudahkan manajemen dan pengaturan.
- Cisco: Membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih tinggi. Kebanyakan konfigurasi dilakukan melalui CLI, yang mungkin lebih sulit dipelajari oleh pengguna baru, tetapi memberi fleksibilitas dan kontrol lebih bagi pengguna yang sudah mahir.
7. Harga
- Mikrotik: Mikrotik dikenal karena harga yang jauh lebih murah dibandingkan Cisco. Router Mikrotik bisa dibeli mulai dari harga $50 hingga $500 tergantung pada model dan fungsinya.
- Contoh harga:
- Mikrotik hAP ac²: sekitar $60 - $80
- Mikrotik RB3011UiAS: sekitar $160 - $180
- Mikrotik CCR1036-8G-2S+: sekitar $1.000 - $1.200
- Contoh harga:
- Cisco: Harga perangkat Cisco jauh lebih mahal karena target pasarnya adalah perusahaan besar dan institusi yang memerlukan performa tinggi serta keamanan canggih. Router Cisco biasanya berkisar antara $500 hingga puluhan ribu dolar.
- Contoh harga:
- Cisco 1900 Series Router: sekitar $500 - $800
- Cisco ISR 4000 Series: mulai dari $2.000 dan bisa mencapai $10.000 tergantung konfigurasinya.
- Cisco Catalyst 9300 Switch: sekitar $5.000 - $8.000
- Contoh harga:
8. Dukungan dan Komunitas
- Mikrotik: Komunitas pengguna Mikrotik cukup besar dan aktif. Banyak tutorial, forum, dan sumber daya online yang bisa diakses secara gratis, namun dukungan teknis resmi tidak sekuat Cisco.
- Cisco: Cisco memiliki dukungan teknis yang sangat baik dengan layanan premium, termasuk kontrak dukungan SMARTnet yang menyediakan pembaruan perangkat lunak, penggantian perangkat keras, dan dukungan teknis 24/7. Selain itu, sertifikasi Cisco (seperti CCNA, CCNP) sangat populer di kalangan profesional jaringan.
Kesimpulan:
- Mikrotik lebih cocok untuk bisnis kecil hingga menengah atau penyedia layanan internet yang mencari solusi yang terjangkau dan mudah digunakan.
- Cisco lebih cocok untuk perusahaan besar atau institusi yang memerlukan performa tinggi, keamanan canggih, dan dukungan profesional dengan skalabilitas yang lebih besar.
Pemilihan antara Mikrotik dan Cisco sangat tergantung pada kebutuhan spesifik, anggaran, serta skala jaringan yang dikelola.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar